Up Grading Internal Kastrat : Publik Speaking
Pemikiran seorang mahasiswa tidak akan didengar jika
ia tidak berani menyampaikan gagasan dan pikirannya di depan umum. Tidak semua
orang dapat melakukan public speaking dengan
baik. Maka kemampuan seseorang untuk melakukan public speaking dalam sebuah organisasi juga menjadi hal yang harus
dipikirkan baik dari segi kemampuan membentuk konsep public speaking , menentukan metode yang dipilih, apa isi pesan
yang ingin disampaikan, hingga appearance
package yang akan diberikan kepada publik penerima pesan.
Sebelum melakukan public speaking, ada baiknya untuk menyiapkan konsep yang akan
disampaikan. Hal ini bertujuan untuk menentukan alur yang akan disampaikan saat
public speaking sehingga setiap
perkataan sesuai dengan tujuan penyampaian dan tidak melebar kemana-mana.
Selain itu, menyiapkan konsep sebelum melakukan public speaking akan membuat kesan siap dan tegas di depan publik.
Langkah selanjutnya adalah memilih metode yang akan
digunakan saat melakukan public speaking.
Ada beberapa metode yang dapat dipilih diantaranya metode script, remembering,
pointing, dan impromptu. Metode script adalah teknik yang paling sederhana
dalam public speaking, yaitu dengan
membaca naskah. Metode remembering mengharuskan penyampai pesan (komunikator)
untuk menghafal dan mengingat apa saja pesan yang akan disampaikan. Metode
pointing adalah gabungan dari metode script dan remembering dengan cara
komunikator mencatat beberapa poin penting yang akan disampaikan. Metode ini
adalah metode efektif yang paling sering dilakukan. Sedangkan, metode impromptu
adalah metode saat komunikator belum mempersiapkan materi apapun yang akan
disampaikan sehingga ia harus menyusun materi secara serta merta die pan
publik. Metode ini biasanya digunakan oleh seorang komunikator yang sudah
memiliki jam terbang tinggi.
Pemilihan isi pesan yang sesuai juga menjadi salah
satu hal yang harus disiapkan sebelum melakukan public speaking. Kesesuaian isi pesan dengan momentum yang tepat
akan mempengaruhi ketertarikan publik untuk mendengarkan materi public speaking kita. Jika kita
menyampaikan suatu materi yang sedang hangat berkembang di masyarakat, maka
publik akan lebih tertarik untuk mendengarkan atau bahkan ikut menyampaikan
pendapatnya. Selain itu, bahasa yang dipilih juga harus disesuaikan dengan
target publik agar pesan yang kita bicarakan dapat tersampaikan dengan baik dan
sesuai harapan.
Jika semua persiapan telah selesai dilakukan, maka
poin terakhir adalah penyampaian public
speaking. Dalam penyampaian public
speaking, terdapat etika bagaimana seseorang harus bersikap agar mampu
dilihat dan didengar oleh publiknya. Beberapa etika tersebut di antaranya
adalah eye contact, ekspresi, suara,
dan gesture tubuh. Kontak mata diperlukan agar komunikator dapat menarik
perhatian publik yang menjadi sasarannya. Ekspresi dan mimik wajah memberikan
penegasan makna dan proses persuasi dalam public
speaking. Suara komunikator harus sangat jelas, volume suara, intonasi,
serta pelafalan yang baik akan memudahkan publik mengerti dengan materi yang
sedang disampaikan. Hal ini termasuk teknik memanfaatkan mic menjadi salah satu media untuk memberikan penekanan khusus pada
beberapa kalimat atau untuk menarik perhatian publik kembali. Gesture atau gaya
tubuh saat tampil di depan publik juga sangat penting. Bagaimana sikap tubuh
saat berdiri, gerakan dan bahasa tubuh yang digunakan, serta bagaimana
keluwesan tersebut mampu mempengaruhi perhatian publik.
0 komentar:
Posting Komentar